Headline.co.id (Kulon Progo) ~ Seorang pejalan kaki dilaporkan meninggal dunia setelah tertemper oleh Kereta Api (KA) Bandara YIA relasi Yogyakarta – YIA pada Jumat malam, 4 Juli 2025. Insiden tragis tersebut terjadi di sekitar perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Padukuhan Malangan, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, tepatnya pada pukul 19.23 WIB.
Korban diketahui bernama Marsiyah (62 tahun), warga Malangan, Desa Sentolo.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Sarjoko, korban awalnya berpamitan kepada anggota keluarganya untuk membeli tabung gas. Ia menyebrang dari arah barat ke timur di lintasan tanpa palang pintu tersebut.
Baca juga: Sinergi Mahasiswa dan Pemerintah Jatim: Dorong Ekonomi Hijau dan Inklusif Menuju Indonesia Emas 2045
“Saat melintas, korban sempat diteriaki oleh saksi berinisial FR untuk mundur karena ada kereta melintas, namun korban tidak mendengar dan langsung tertemper KA 544 hingga terpental ke arah utara sejauh lima meter,” tulis Iptu Sarjoko dalam keterangannya kepada headline.co.id.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Nyi Ageng Serang, Sentolo, untuk mendapat penanganan medis, namun sekitar pukul 20.00 WIB dinyatakan meninggal dunia saat perawatan berlangsung.
Pihak PT Railink, melalui Manager Humas dan Protokoler Ayep Hanapi, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah darurat.
“PT Railink telah menginformasikan kepada seluruh perjalanan KA yang melintasi jalur tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan membunyikan semboyan 35 (S.35) mengingat adanya kerumunan warga di sekitar lokasi,” kata Ayep Hanapi dalam pernyataan tertulis.
Baca juga: Siak Jadi Tuan Rumah KKN Nasional Muhammadiyah-Aisyiyah: Harmoni Budaya, Kolaborasi Inovasi
Ayep juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur rel demi keselamatan bersama.
“Kami mengimbau masyarakat agar menjauhi area jalur kereta api dan tidak beraktivitas di sekitarnya. Ini demi keselamatan semua pihak,” ujarnya.
PT Railink turut mengapresiasi respon cepat jajaran operasional dan pihak terkait dalam penanganan kejadian tersebut sehingga tidak mengganggu operasional perjalanan kereta api lainnya.
Baca juga: Jepang Evakuasi Warga Akibat Ribuan Getaran Gempa di Kepulauan Tokara






















