Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli: Dari Etymologi Hingga Konsep Modern ~ Headline.co.id (Jakarta). Materi pengertian sejarah menjadi topik penting yang sering diajarkan di kelas 10 dan terus menjadi bahan perbincangan dalam dunia pendidikan. Sejarah, yang secara harfiah berasal dari berbagai bahasa, telah didefinisikan oleh para ahli sejak zaman kuno hingga masa modern dengan berbagai pendekatan yang mendalam. Pada kesempatan kali ini, Headline Media akan memaparkan secara jelas “Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli” seperti dilansir dari kanal YouTube dony setyawan pada Senin (17/3/2025), simak penjelasannya sampai selesai.
Baca juga: Mengintip Prospek Kerja Lulusan Sistem Informasi: Prospek, Gaji hingga Jembatan Bisnis dan Teknologi
Istilah Sejarah
Menurut sumber-sumber yang telah dikaji, istilah “sejarah” memiliki akar etimologis yang beragam. Dalam bahasa Arab, kata “syajaratun” yang berarti “pohon sejarah” melambangkan perkembangan dan pertumbuhan yang terus menerus. Sementara itu, dalam bahasa Yunani, istilah “Historia” berarti keilmuan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan.
Di dalam bahasa Inggris, kata “history” mengandung makna belajar melalui proses bertanya, sedangkan dalam bahasa Jerman, kata “geste” menggambarkan peristiwa yang terjadi akibat tindakan manusia. Bahkan dalam bahasa Belanda, terdapat istilah yang mengacu pada kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Pramuniaga: Pengertian, Tugas, dan Keterampilan yang Dibutuhkan
Menurut Para Ahli
Para ahli sejarah juga telah memberikan definisi yang mendalam tentang konsep sejarah. Herodotus, yang dikenal sebagai Bapak Sejarah Dunia, dalam karyanya “Historia”menggambarkan sejarah sebagai suatu proses yang tidak berkembang linier menuju tujuan tertentu, melainkan bergerak seperti garis lingkaran dengan puncak dan lembah yang dipengaruhi oleh kondisi manusia. Menurut Herodotus, sejarah merupakan kumpulan peristiwa yang terjadi dalam kerangka waktu yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Selain Herodotus, Ibnu Khaldun juga menyumbangkan pandangannya dalam ilmu sejarah. Dalam karyanya, Ibnu Khaldun mendefinisikan sejarah sebagai catatan mengenai kejadian dan perubahan watak sosial umat manusia serta peradaban dunia. Konsep ini menegaskan bahwa sejarah tidak hanya berupa rekaman masa lalu, tetapi juga merupakan sumber hikmah dan pelajaran bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Baca juga: Data Entry Adalah? Peran Vital di Era Digital untuk Akurasi dan Efisiensi Bisnis
Pandangan modern juga disampaikan oleh Edward, yang menyatakan bahwa “history is a continuous process of interaction between the historian and factual evidences, a never-ending dialogue between the present and the past.” Definisi ini menekankan bahwa sejarah merupakan proses interaksi dinamis antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada, sehingga tercipta dialog tanpa akhir antara masa lalu dan masa kini.
Konsep sejarah juga dikemukakan oleh Sartono Kartodirdjo, yang mendefinisikan sejarah sebagai gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Menurut Sartono, sejarah dapat dilihat dari dua aspek, yaitu objektif dan subjektif. Secara objektif, sejarah adalah peristiwa yang telah terjadi dan tidak dapat diulang, sedangkan secara subjektif, sejarah dipengaruhi oleh interpretasi dan analisis penulisnya.
Pandangan lain datang dari Kuntowijoyo yang menyatakan bahwa sejarah merupakan cabang ilmu yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan, proses perubahan, dan dinamika kehidupan masyarakat. Kuntowijoyo menekankan pentingnya memahami aspek perkembangan dan perubahan dalam kehidupan manusia sebagai bagian integral dari ilmu sejarah.
Baca juga: Jurusan Teknik Sipil Kerja Apa? Gaji dan Tips Prospek Karir Lulusannya
Dalam bukunya, Moch. Ali memberikan tiga pengertian utama tentang sejarah. Pertama, sejarah adalah ilmu yang menyelidiki peristiwa dan kejadian masa lampau. Kedua, sejarah merupakan rekaman nyata peristiwa yang berhubungan dengan manusia, mencakup perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka. Ketiga, sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis dan teratur, di mana konsep kronologi dan periodisasi menjadi kunci dalam menyusun narasinya.
Tak hanya itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga memberikan definisi sejarah sebagai asal-usul atau keturunan silsilah, serta pengetahuan atau uraian tentang kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Definisi ini menunjukkan bahwa sejarah merupakan dokumentasi peristiwa nyata yang menjadi dasar pemahaman tentang perjalanan peradaban manusia.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah peristiwa nyata yang terjadi di masa lampau, disusun dengan pendekatan ilmiah dan didasari oleh data serta interpretasi yang mendalam. Pemahaman ini tidak hanya memberikan gambaran tentang masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi, pelajaran, dan hikmah bagi generasi masa kini dan masa depan.





















