Neraca Perdagangan Sulsel Surplus Rp5,55 Triliun
Headline.co.id, Makassar – Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) mencatat neraca perdagangan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada periode Januari-Juli 2024 mengalami surplus sebesar 360 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp5,55 triliun (kurs Rp15.400).
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel Alimuddin Lisaw mengungkapkan, surplus ini ditopang oleh ekspor komoditas unggulan di sektor pertambangan, pertanian, dan hasil laut.
“Setiap bulannya, komoditas unggulan Sulsel seperti pertambangan, perkebunan, dan kelautan memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara,” ujar Alimuddin di Makassar, Kamis (6/10/2023).
Sepanjang periode tersebut, Sulsel telah mengekspor komoditas unggulan senilai 670 juta dolar AS dan melakukan impor senilai 310 juta dolar AS.
Komoditas nikel menjadi penyumbang utama ekspor, dengan nilai mencapai 549,54 juta dolar AS atau sekitar 55,68%. Sementara itu, komoditas besi dan baja menyusul dengan nilai ekspor 243,24 juta dolar AS atau 24,64%.
“Di sektor pengolahan, rumput laut memberikan kontribusi sebesar 73,99 juta dolar AS (7,50%), semen 27,40 juta dolar AS (2,78%), dan karaginan sebesar 24,97 juta dolar AS (2,53%),” jelas Alimuddin.
Adapun pada sektor impor, gandum-ganduman menempati posisi teratas dengan nilai transaksi 135,19 juta dolar AS (19,96%). Gula menyusul dengan nilai impor 92,07 juta dolar AS (13,59%), diikuti bungkil dan residu padat dengan nilai 78,19 juta dolar AS (11,55%).
“Beras juga menjadi komoditas impor dengan nilai 77,26 juta dolar AS (11,41%), serta kokas batubara senilai 33,22 juta dolar AS (4,91%),” pungkas Alimuddin.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4295415/neraca-perdagangan-ekspor-impor-sulsel-masih-surplus-360-juta-dolar-as.





















