Topan Shanshan Hantam Jepang, Tewaskan Lima Orang
Jakarta – Topan dahsyat Shanshan telah menghantam Jepang selatan pada Kamis (29/8/2024), membawa serta hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Setidaknya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat badai tersebut.
Menurut laporan Badan Meteorologi Jepang (JMA), Topan Shanshan melanda pulau utama selatan Jepang, Kyushu, dengan kecepatan angin hingga 252 kilometer per jam. Ini menjadikannya badai terkuat tahun ini dan salah satu yang terkuat yang melanda daratan Jepang sejak 1960.
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan kepada lima juta penduduk Kyushu untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Meski topan telah melemah pada Kamis sore dengan kecepatan angin 162 km/jam, hujan lebat masih mengguyur Kyushu dan sekitarnya.
“Lima korban tewas, termasuk seorang pria yang rumahnya runtuh di Prefektur Tokushima,” ungkap Jiji Press, dikutip AFP.
“Setidaknya 80 orang terluka di seluruh Kyushu,” kata JMA.
Hujan deras telah mengubah sungai menjadi aliran deras, sementara angin kencang memecahkan jendela dan meniup atap dari rumah-rumah. Gambar-gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan jalanan yang banjir dan kabel listrik yang putus.
Di kota pesisir Miyazaki, sekitar 200 bangunan rusak akibat terjangan topan, termasuk rumah yang tertiup angin tornado. Dilaporkan 25 orang terluka di wilayah tersebut.
“Beberapa bagian Miyazaki mengalami rekor curah hujan, dengan kota Misato mencatat curah hujan 791,5 milimeter dalam 48 jam,” kata JMA.
Selain korban jiwa, Topan Shanshan juga menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Kyushu. Operator utilitas Kyushu melaporkan 187.010 rumah tanpa listrik.
“Kami baik-baik saja, tetapi ada tornado di Miyazaki dan listrik padam di beberapa tempat,” kata seorang siswa bernama Aoi Nishimoto (18) kepada AFP di Fukuota.
“Tahun ini, saya pertama kali jauh dari rumah orang tua. Jadi agak menakutkan sendirian. Mungkin saya akan mencari senter jika terjadi pemadaman listrik,” kata siswa lain, Rio Ohtsuru (19).
JMA memperingatkan bahwa risiko bencana akibat hujan lebat dapat meningkat dengan cepat di Jepang bagian barat pada Jumat. Sementara itu, topan diperkirakan akan bergerak menuju pulau utama Jepang, Honshu.
Pabrik Toyota Tutup, Penerbangan Batal
Dampak Topan Shanshan juga melumpuhkan aktivitas ekonomi di Kyushu. Raksasa otomotif Toyota terpaksa menghentikan produksi di 14 pabriknya di Jepang, termasuk di Kyushu. Nissan dan Honda juga menghentikan operasi di pabrik mereka di wilayah tersebut.
Selain itu, maskapai penerbangan Japan Airlines dan ANA membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional pada Kamis dan Jumat, berdampak pada lebih dari 44.000 penumpang. Operator kereta api juga menangguhkan sebagian besar kereta peluru Shinkansen antara Hakata dan Tokyo.
Perubahan Iklim jadi Faktor
Terjangan Topan Shanshan terjadi setelah sejumlah badai lain yang melanda Jepang dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Topan Ampil yang menyebabkan banjir dan gangguan transportasi.
Para ahli percaya bahwa perubahan iklim berkontribusi terhadap frekuensi dan intensitas badai di wilayah tersebut. Sebuah studi yang dirilis bulan lalu menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan topan terbentuk lebih dekat ke garis pantai, menguat lebih cepat, dan bertahan lebih lama di daratan.
Studi lain oleh World Weather Attribution (WWA) menunjukkan bahwa perubahan iklim mempercepat Topan Gaemi, yang menewaskan puluhan orang di Filipina, Taiwan, dan China tahun ini.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240830044218-4-567615/topan-terkuat-mematikan-hantam-jepang-pabrik-tutup-penerbangan-batal.





















