Konglomerat Dermawan: Cornelis Chastelein Bagikan Tanah Gratis
Headline.co.id, Jakarta – Kepercayaan bahwa harta tidak dibawa mati juga dianut oleh konglomerat Cornelis Chastelein pada abad ke-18. Sebagai bukti, ia memilih untuk membagikan tanah gratis kepada orang-orang di sekitarnya.
Cornelis Chastelein adalah seorang pegawai VOC yang memulai kariernya sebagai pengawas gudang. Dengan kerja keras, ia naik jabatan menjadi saudagar utama dan anggota Dewan Kota Batavia. Selama bertugas, ia memperoleh gaji tinggi yang dikelolanya dengan bijak.
Alih-alih berfoya-foya, Chastelein menggunakan gajinya untuk membeli tanah di sekitar Batavia. Tanah pertama yang dibelinya adalah di kawasan Weltevreden yang sekarang dikenal sebagai Gambir. Setelah pensiun dari VOC, ia membeli tanah lagi di Srengseng, tempat ia membangun rumah besar dan mempekerjakan banyak orang, termasuk 150 budak.
Sebagai penganut Kristen yang taat, Chastelein sangat menghormati budak-budaknya. Ia memahami hak asasi manusia dan akhirnya membebaskan mereka. Para bekas budak ini kemudian dipekerjakan untuk mengelola rumah dan perkebunan Chastelein.
Kekayaan Chastelein terus bertambah berkat perkebunan tebu, lada, pala, dan kopi yang dimilikinya. Namun, ia tidak melupakan orang-orang yang telah membantunya. Tiga bulan sebelum wafat, ia menuliskan surat wasiat yang isinya membagikan seluruh hartanya kepada keluarga dan bekas budak-budaknya.
Tujuan utama Chastelein adalah untuk membuat orang-orang di sekitarnya mandiri dan sejahtera. Ia juga ingin tanah tersebut menjadi tempat penyebaran agama Kristen di Batavia. Para bekas budak kemudian mengoptimalkan lahan yang diberikan Chastelein, salah satunya menjadi cikal bakal pembentukan Kota Depok modern.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240810122011-25-561957/harta-tak-dibawa-mati-orang-terkaya-jakarta-bagikan-tanah-gratis.






















