Viral Kabut Tebal Selimuti Pantai Selatan Gunungkidul, Ini Penjelasan BMKG ~ Headline.co.id (Gunungkidul). Fenomena alam yang mengagumkan, kabut tebal, telah menyelimuti pantai-pantai di wilayah selatan Gunungkidul, dan menjadi pusat perhatian di media sosial. Kabut tebal yang misterius ini telah mengejutkan warga sekitar dan pengunjung pantai di wilayah tersebut.
Baca juga: Niat Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu Lengkap Arab Latin dan Artinya
Salah satu akun media sosial yang bernama @merapi_uncover turut mengunggah fenomena ini. Kabut tebal ini dilaporkan telah menyelimuti Pantai Slili dan Pantai Dadap Ayam di Gunungkidul.
Seorang warga Kapanewon Wonosari, Salsabila, menjadi saksi mata langsung terhadap kejadian ini saat ia berkunjung ke Pantai Dadap Ayam di Kalurahan Kanirogo pada pukul 08.00 WIB kemarin. Ia menceritakan, “Saya tadi berangkat dari rumah jam 07.30 WIB dan sampai di Pantai Dadap Ayam jam 08.00 WIB. Sepanjang jalan memang mendung, dan saat sampai, ternyata kabut menyelimuti seluruh air laut.”
Baca juga: Keajaiban Ayat Seribu Dinar: Rahasia Doa Pendek yang Memimpin Umat Muslim Menuju Rezeki Berlimpah
Di pantai tersebut, Salsabila hanya menemui beberapa warga sekitar yang tengah mencari rumput laut. Warung-warung di sekitar pantai nampaknya tidak buka, mungkin karena kondisi cuaca yang tidak biasa ini. Meskipun matahari mulai meninggi, kabut masih tetap menyelimuti pantai. Salsabila pulang sekitar jam 09.30 WIB dan mengatakan bahwa kabut masih belum menghilang sepenuhnya, meskipun matahari sudah mulai terlihat.
Petugas TRC Tanjungsari, Rudhy, membenarkan fenomena ini. Menurutnya, kabut tebal ini melanda hampir seluruh wilayah pesisir selatan Gunungkidul sepanjang hari. “Dari siang tadi, kabut lumayan tebal hampir semua wilayah pantai selatan diselimuti kabut,” ungkap Rudhy.
Baca juga: Teks Bacaan Tahlil NU Lengkap Arab Latin dan Artinya
Penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kabut tebal ini disebabkan oleh aliran udara relatif hangat dan lembap di atas permukaan yang lebih dingin. Kondisi ini memicu terjadinya kondensasi dan pembentukan kabut, yang seringkali terjadi di sepanjang pantai atau di atas lautan.
Fenomena kabut ini diduga muncul akibat intensitas sinar matahari yang memanaskan permukaan air di wilayah perairan. Hal ini mengakibatkan penguapan air yang cukup optimal dan menghasilkan massa udara lembap di atas permukaan air. Massa udara ini kemudian terbawa oleh angin dan bergerak ke wilayah lain yang memiliki suhu lebih dingin, sehingga terjadi interaksi antara massa udara lembap dan hangat dengan massa udara yang lebih dingin di wilayah tertentu.
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha Lengkap Arab Latin dan Artinya
M.Nurhadi, Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, menjelaskan bahwa interaksi kedua massa udara ini dapat menyebabkan proses kondensasi. Massa udara dingin akan naik dan mengalami pendinginan saat berinteraksi dengan massa udara yang lembap, akibatnya terbentuklah kabut di permukaan.
Nurhadi juga menjelaskan bahwa kabut ini bisa berkaitan dengan stabilitas atmosfer. Jika suhu meningkat dengan ketinggian di atas permukaan air, ini dapat membatasi pergerakan udara secara vertikal ke atas di lapisan atmosfer rendah dan memungkinkan kabut untuk terakumulasi secara meluas.
Baca juga: Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Lengkap Arab Latin dan Artinya
Namun, penting untuk diingat bahwa kabut yang terbentuk di wilayah perairan pada siang hari seringkali bersifat sementara dan dapat hilang dengan cepat setelah matahari semakin tinggi dan memanaskan udara di atas permukaan air. Fenomena kabut ini mungkin memiliki pengaruh terbatas terhadap navigasi dan aktivitas di perairan.
Terimakasih telah membaca Viral Kabut Tebal Selimuti Pantai Selatan Gunungkidul, Ini Penjelasan BMKG jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Mengenal Perbedaan antara Limit Order dan Stop Limit Order dalam Perdagangan Aset Kripto