Kapan Jogja Hujan? Ini Penjelasan dari BMKG ~ Headline.co.id (Jogja). Kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Yogyakarta semakin mengkhawatirkan. Meski waktu siaga darurat kekeringan di Gunungkidul telah diperpanjang hingga 30 November 2023, belum ada tanda-tanda hujan akan turun dalam waktu dekat.
Baca juga: Kenapa Kamera Depan Instagram Blur? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Namun, berita baiknya adalah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Yogyakarta telah merilis perkiraan awal musim hujan di wilayah tersebut. Berdasarkan prediksi mereka, awal musim hujan di sejumlah kawasan di DIY diperkirakan akan dimulai pada awal November 2023.
Menurut Kepala Staklim BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, awal musim hujan ini akan bervariasi mulai dari November dasarian I hingga Desember dasarian I. Kabupaten Kulon Progo akan menjadi salah satu daerah yang pertama kali mendapatkan hujan, diikuti oleh Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.
Namun, saat ini DIY masih menderita akibat musim kemarau yang ekstrem. BMKG mencatat bahwa suhu rata-rata di wilayah ini berkisar antara 22 hingga 33 derajat Celsius, dengan suhu tertinggi mencapai 33 derajat Celsius pada 29 September 2023. Musim kemarau yang berkepanjangan ini disebabkan oleh fenomena El Nino, yang membuat iklim lebih kering dari biasanya, dan juga dipengaruhi oleh fenomena equinox.
Baca juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Perketat Pengawasan Impor Melalui Sosial Media
Dampak kekeringan ini terasa di banyak wilayah DIY, dengan puluhan kapanewon mengalami kekeringan. Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andy Aryanto, mengungkapkan bahwa 33 kapanewon di DIY membutuhkan pasokan air bersih. BPBD DIY juga mengkhawatirkan bahwa suplai air bersih di kecamatan lain juga akan terganggu jika musim kemarau berlanjut.
Untuk mengatasi masalah ini, BPBD DIY telah menggelontorkan bantuan air bersih dalam bentuk tangki air. Lebih dari 3.000 tangki air bersih telah didistribusikan ke berbagai daerah, termasuk Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, dan Sleman.
Baca juga: Pertemuan Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo terbuka untuk media
Selain upaya-upaya penanganan darurat, DIY juga perlu mempertimbangkan upaya jangka panjang, seperti sosialisasi panen dan konservasi air serta pemanfaatan sumber air alternatif seperti sungai bawah tanah, pengeboran sumur baru, dan pemeliharaan embung atau telaga. Semua langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi dampak kekeringan yang terus berlanjut di wilayah ini. Kami akan terus memantau perkembangan cuaca dan musim hujan yang diantisipasi pada awal November untuk memastikan ketersediaan air yang memadai di DIY.
Terimakasih telah membaca Kapan Jogja Hujan? Ini Penjelasan dari BMKG jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Gempa Bumi Mengguncang Herat, Afghanistan, Menewaskan Sedikitnya 120 Orang