Mengenal Asal Usul dan Sejarah Kubah Masjid

Mengenal Asal Usul dan Sejarah Kubah Masjid ~ Headline.co.id (Religi). Umat islam tentu tidak akan bisa lepas dari masjid karena masjid merupakan tempat ibadah bagi seluruh umat muslim. Jika kita berbicara masalah masjid tentu kita tidak lepas dari kubahnya. Hampir seluruh masjid yang ada di Indonesia tidak lepas dari kubah.

Apalagi di lingkungan sekitar kita banyak sekali yang jual kubah masjid terdekat dengan berbagai bahan, bentuk maupun ukuran. Sementara bagi yang mau info tentang harga kubah masjid kamu bisa mencarinya sendiri karena setiap tempat memiliki harga yang berbeda-beda.

Berdasarkan informasi yang berhasil Headline.co.id himpun kubah sendiri berawal pada abad ke-7. Dan masjid yang memiliki kubah pertama adalah Qubbat as-Sakhrah.

Buat yang belum paham kubah sendiri berasal dari bahasa latin yakni domus yang memiliki arti rumah. Dan orang arab sendiri menyebutnya dengan qubba atau kubba yang berasal dari Bahasa Suriah yang artinya bangunan setengah lingkaran.

Arsitektur kubah ini popular dan banyak di aplikasikan di wilayah Mediterania. Namun lambat laun, kubah digunakan pada berbagai bangunan, termasuk pada masjid. Dalam catatan sejarah kubah masjid pertama kali dibangun di Yerussalem, Palestina antara tahun 685 hingga 691 Masehi.

Masjid Qubbat as-Sakhrah atau dikenal juga dengan sebutan Masjid Kubah Batu atau Dome of the Rock ini dibangun oleh kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Ummaiyah. Pembangunan masjid tersebut jatuh ke kekuasaan islam pada era Khalifah Umar bin Khattab.

Masjid Qubbat as-Sakhrah tersebut terletak di tengah-tengah kompleks al-Haram asy-Syarif, Masjid Al-Aqsha di pusat Kota Yerussalem ini, dibangun setengah tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Beberapa tahun kemudian, di bawah kepemimpinan al-Walid bin Abdul Malik, Masjid Nabawi di Madinah yg dibangun langsung oleh Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi (1 Hijriyah) silam, dibangun pulang menggunakan arsitektur yang lebih megah.

Proyek renovasi Masjid Nabawi dimulai pada 88 Hijriah sampai 91 Hijriyah, serta dipimpin pribadi Umar bin Abdul yang waktu itu menjabat menjadi Gubernur Madinah.

Selesainya direnovasi, Masjid Nabawi mengalami cukup banyak perubahan, seperti penambahan empat menara pada setiap sisi masjid, mihrab yang dihias sedemikian rupa, dan dinding masjid yang dilapisi marmer, emas dan mozaik marmer berwarna-warni. Perubahan jua tampak berasal atap masjid yang diperindah dengan kubah yg dipasang di atas ruangan di depan mihrab.

Kubah memang sangat populer pada era Ummaiyyah, bahkan istana-istana khalifah pada Suriah selalu dihiasi dengan kubah-kubah yg diklaim qubbat al-khadra (kubah nirwana). kebiasaan ini juga terus diaplikasikan pada arsitektur Islam hingga hari ini.

Di bawah kepemimpinan al-Walid bin Abdul Malik, Masjid Nabawi di Madinah yg dibangun langsung oleh Nabi Muhammad SAW pada 622 Masehi (1 Hijriyah) silam, dibangun pulang menggunakan arsitektur yang lebih megah.

Proyek renovasi Masjid Nabawi dimulai pada 88 Hijriah sampai 91 Hijriyah, serta dipimpin pribadi Umar bin Abdul yang waktu itu menjabat menjadi Gubernur Madinah.

selesainya direnovasi, Masjid Nabawi mengalami cukup banyak perubahan, seperti penambahan empat menara pada setiap sisi masjid, mihrab yang dihias sedemikian rupa, dan dinding masjid yang dilapisi marmer, emas dan mozaik marmer berwarna-warni. Perubahan jua tampak berasal atap masjid yang diperindah dengan kubah yg dipasang di atas ruangan di depan mihrab.